SURAT HARAPAN
Telah aku katakan, bahwa perpisahan ini hanyalah untuk sementara
waktu. Semenjak engkau katakan bahwa kau ingin menjadikannya sebagai kenangan
manis untuknya. Aku mulai sadar diri dan memahami itu semua. Hanyalah seuntai
dilema yang membuka jalannya cerita cinta di antara kita. Dulu, kau telah katakan padaku, janji indah
itu hanya untukku. Karena dirinya yang selalu kau damba, kini telah pergi
bersama kekasih hatinya.
Aku berharap, dia tetap menjadi cinta sejatimu sebatas mimpi. Dan
akulah kini, cinta sejatimu yang menemanimu di alam nyata ini. Meski sebentar
lagi mungkin kita harus berpisah, tapi dengan kekuatan cintaku, akan ku halangi
waktu untuk selalu dan selalu bersamamu. Hingga jantung ini masih mampu untuk
berdetak, merasakan indahnya kebersamaan denganmu.
Ya, sebentar lagi kita pasti bertemu. Lewatilah tanggal 30
Oktobermu dengan hati gemilang. Dan kenanglah tanggal 31 Oktobermu sebagai saat
perpisahan yang menyilaukan mata, melambangkan kesedihanmu yang mendalam.
Setelah kau lewati itu semua, aku yakin hatimu akan seputih dan sesuci dulu
lagi. Sepeti saat-saat kita berjumpa untuk pertama kali. Aku tak mau disaat
kita bertemu nanti, Ku lihat kau tetap bersedih hati memikirkan seseorang yang
telah membuat hatimu hancur lebur tak berbentuk. Ingat, dialah makhluk ganas
yang menggerogoti sendi-sendi tulangmu bagaikan sang harimau liar.
Sekaranglah saatnya, kau tutup lembaran hitam pada memori
ingatanmu. Dan bukalah lembaran pelangi untuk menghidupkan kembali cintamu.
Cerita di antara cerita, pastilah ada yang berlaku dengan kehampaan,
penyesalan, ataupun kepedihan yang tak terobati. Itu hanya sebagian kecil,
sebagian lagi ku yakin bukan begitu. Cinta sejati adalah cinta yang
sesungguhnya. Cinta yang tulus dari hati kecil kita. Untuk itu, kita harus
selalu berbagi kasih dan menambahkan benih-benih keyakinan demi masa depan.
Aku tak memaksamu untuk meninggalkan seseorang yang kau agungkan
laksana Malaikat Cinta. Juga tak memintamu untuk mencintai diriku sepanjang
hidupmu. Karena cinta bukan datang dari kita, melainkan anugerah dari Yang
Kuasa, sebagaimana disyairkan dalam lagu Radja.
Aku akan datang mengisi hari-harimu dan takkan menyia-nyiakan
waktuku bersamamu. Kau adalah orang pertama yang mengisi relung hatiku. Meski
aku bukanlah orang pertama di relung hatimu. Mungkin kau dapat melepaskan
rindumu denganku. Atau bahkan dengannya walau untuk sementara waktu.
Cukuplah kiranya problematika dariku yang banyak menumpahkan lara
untukmu. Kenang aku, jangan kau biarkan dia atau siapapun juga singgah di hati
kecilmu. Tunggulah aku di seberang tembok cintamu. Karena kedatanganku dapat
mengembalikan senyuman manismu. Dirimu adalah diriku, jiwamu adalah jiwaku, dan
cintamu adalah cintaku. Dan segalanya yang ada darimu, ku bingkai dalam pigura
untuk ku jadikan lukisan hatiku. Percayalah padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar