Pagi
adalah awal. Tumbuhnya rasa sayang yang tak bernama saat pertemuan pertama.
Sianga dalah tengah. Mekarnya bunga asmara dua hati satu jiwa saat cinta
bercerita. Malam adalah akhir. Gelisahnya hati saat rindu menghampiri.
Jarak
yang terbentang telah memisahkan kita. Aku di sini dan kau di sana. Tak ada
yang tahu di mana sebenarnya tempatmu berada. Tak ada yang apat memastikan,
apakah sebenarnya yang kau lakukan di sana. Sampai pada akhirnya, melupakan aku
begitu saja.
Aku
kesepian dengan hidup yang hampa ini. Meski aku sadar dan tahu diri bahwa
kehidupan ini sangatlah berharga. Tentunya sampai datang kematian yang akan
merenggut kehidupan. Bagaimana bisa aku menahan lebih dalam lagi kerinduan yang
terpendam ini. Jika dalam hati hanya ada tentangmu. Yang pasti, aku sangat
merindukanmu. Dan mungkin sakitku sekarang adalah sakit cinta. Betapa hanyutnya
aku merenungi rindu-rindu yang terkisah ini.
Kapan
lagi aku bisa menatap wajahmu dan menyentuh tubuhmu? Selama ini hanya lewat
mimpi saja semua itu ku lakukan. Sekian lama kita berpisah, masih saja rindu
yang ku rasa. Rindu dan rindu tiada henti-hentinya. Tak pernah bosan jiwaku
menjalani rindu ini. Meski ragaku telah rapuh. Karena sekian lama ku tunggu,
sekian lama ku tertipu. Rindu ini hanyalah penantian belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar