Selasa, 18 Juni 2013

RINDU DI ATAS PENANTIAN





Pagi adalah awal. Tumbuhnya rasa sayang yang tak bernama saat pertemuan pertama. Sianga dalah tengah. Mekarnya bunga asmara dua hati satu jiwa saat cinta bercerita. Malam adalah akhir. Gelisahnya hati saat rindu menghampiri.

Jarak yang terbentang telah memisahkan kita. Aku di sini dan kau di sana. Tak ada yang tahu di mana sebenarnya tempatmu berada. Tak ada yang apat memastikan, apakah sebenarnya yang kau lakukan di sana. Sampai pada akhirnya, melupakan aku begitu saja.

Aku kesepian dengan hidup yang hampa ini. Meski aku sadar dan tahu diri bahwa kehidupan ini sangatlah berharga. Tentunya sampai datang kematian yang akan merenggut kehidupan. Bagaimana bisa aku menahan lebih dalam lagi kerinduan yang terpendam ini. Jika dalam hati hanya ada tentangmu. Yang pasti, aku sangat merindukanmu. Dan mungkin sakitku sekarang adalah sakit cinta. Betapa hanyutnya aku merenungi rindu-rindu yang terkisah ini.

Kapan lagi aku bisa menatap wajahmu dan menyentuh tubuhmu? Selama ini hanya lewat mimpi saja semua itu ku lakukan. Sekian lama kita berpisah, masih saja rindu yang ku rasa. Rindu dan rindu tiada henti-hentinya. Tak pernah bosan jiwaku menjalani rindu ini. Meski ragaku telah rapuh. Karena sekian lama ku tunggu, sekian lama ku tertipu. Rindu ini hanyalah penantian belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar